Rabu, 20 Februari 2013

Kumpul Bersama Konco Jogja



Malam minggu... Itu waktu dimana hampir semua kalangan menikmati malam itu bersama orang-orang terdekat. Malam minggu (9/2) aku dan teman-teman Jogja kumpul disebuah tempat nongkrong di Jakarta, tepatnya di Plaza Festival.

Mengapa dipilih tempat itu? Yang aku dengar karena posisinya yang berada ditengah-tengah dengan tempat tinggal kita. Aku dan temanku nggak tahu sebenarnya tempat itu, namun akhirnya dengan modal tanya-tanya kita sampai semua di lokasi.

Saat sudah berada di lokasi kami pun ngobrol-ngobrol, walaupun aku lebih pilih diam. Bukan karena nggak nyambung atau apa, tapi karena aku lebih pilih santai dengan handphoneku dan tulisan ini pun aku tulis saat berada ditengah-tengah obrolan bersama konco Jogja.

Saat tulisan ini diketik, tepat pukul 23.00 WIB. Dan itu tandanya transjakarta pun stop beroperasi. Mungkin bukan aku saja yang bingung mau naik apa, beberapa temanku pun bisa dikatakan bingung. Tapi karena posisinya bareng-bareng. Ya aku pun santai saja, paling option terakhir hanyalah taksi.

Back to pembahasan... Sebenarnya pembicaraan nongkrong kita ini hanya sekedar nostalgia dengan masa kuliah di Jogja dan perkembangan setelah lulus kuliah. Jadi nggak terlalu ngalor ngidul perbincangan kita.

Setelah hampir 2 jam kita di sana, akhirnya kita putuskan untuk pulang karena bingung akan angkutan bila larut malam. Akhirnya pada mencar masing-masing dan aku bersama beberapa temanku akan pulang menuju Pinang Ranti. Di situ kami bingun akan naik angkot apa, karena jam operasional Transjakarta sudah off. Kita cukup lama ada di sana bingung akan pulang. Sebenarnya ada banyak taksi di depan kami. Cuma karena masih pada ragu, jadinya kita coba cari angkutan metromini.

Setelah lama kelamaan nggak dapat angkutannya, kita memutuskan untuk naik taksi menuju Pinang Ranti. Nggak jauh jaraknya, cuma karena kita belum tahu akan daerahnya jadi bingung sendiri. Sampai akhirnya kita pun sampai pada tujuan. Yang terpenting dari semuanya adalah kebersamaan.


Salam blangkon...


Daftar Kuliah



Jika pada tulisan sebelumnya aku mengingkan lanjut kuliah Sarjana, pada tulisan ini aku akan cerita bahwa akhirnya aku daftar kuliah juga di Universitas swasta Jakarta.

Sebenarnya keinginan untuk daftar sudah lama, namun dikarena ada beberapa faktor akhirnya aku menunda daftar kuliah. Salah satunya berupa waktu dan pekerjaan. Tapi setelah aku cerita dengan orang tua akhirnya aku mendapat pencerahan dan yakin untuk lanjut kuliah.

Pada Sabtu (9/2) aku memberanikan diri untuk datang dan berkonsultasi kepada pihak Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) setempat. Aku menanyakan tentang kuliah dan info-info lainnya.

Akhirnya pada hari Rabu (13/2), aku menyempatkan diri untuk datang kembali dan daftar kuliah. Aku mengisi form, mengerjakan test dan akhirnya aku diucapkan selamat bergabung di Universitas Mercubuana.


Salam blangkon...


Jumat, 15 Februari 2013

Last Night in Jogja

This is a group photo without Celly.

The photo is without Monica.

See our teeth because of the colorful rainbow cake.
Hey, we are friends forever.

ini dia para boyband ala Holland Bakery >_<


He is Anang Rois.

She is Sarida or i call her Sarden.

They're Eko and Nisa. They're husband and wife.

She is  Desita Michelle or Celly (her nickname).

This is me, Danu Arianto.

She is Monica Wiedha (Monic).

They are when acting weird.

Hey ladies, you look so ugly.hhaha

That's green and yellow color of their teeth.

My teeth is blue.

They all couples.

Hey, they are so cool.


Salam blangkon...


About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun