Rabu, 19 Juni 2013

Stand Up Comedy Festival



Pada hari sabtu dan minggu (15-16/6) merupakan hari dimana event Stand Up Comedy Festival dilaksanakan untuk pertama kalinya. Event ini diadakan di Basket Hall Senayan selama 2 hari berturut-turut. Sebenarnya saya di event ini berperan sebagai crew dari Metro TV yang mendapatkan job sebagai Koordinator Konsumsi. Mungkin sudah pada tahu apa itu dan perannya koordinator konsumsi ya.

Saya di sana menyiapkan keperluan makan dan minum para panitia, comic, juri dan crew lainnya. Sebenarnya untuk makanan sendiri itu saya hanya tinggal menunggu makanan datang dari catering. Setelah itu saya masukkan ke dalam ruang konsumsi, dan tiap koordinator akan mengambil jatah makan dan minum secara sendiri. Mungkin tepatnya saya tinggal hanya menyiapkan dan mendata keluar masuknya konsumsi. Yang menurut saya paling terbebani adalah ketika makanan dengan jumlah 500 box itu masih tersisa banyak. Saya bingung akan diapakan sisanya tersebut. Tidak jarang banyak makanan yang basi begitu saja dan terpaksa dibuang, menurut saya itu suatu hal yang berdosa banget. Namun ada kesepakatan akhir jika masih tersisa kita bagikan ke siapa pun yang memang mau. Jadi, saya rasa dampak dari acara ini bisa dirasakan oleh perut orang banyak. :)

Saya ingat ada beberapa panitia yang bilang ke saya "wah, lo tuh Dan penyambung hidup kita selama di sini."hhaha... saya jadi merasa seperti superman yang sedang menyelamatkan bis yang jatuh dari jembatan *hiperbola*. Tapi terlepas dari itu, saya senang bisa berada di event tersebut.

Kalau tadi itu ngebahas tentang job saya, sekarang mungkin saya akan menggambarkan bagaimana sih tentang acara Stand Up Comedy Festival di sana. Jadi untuk panitianya sendiri terbagi dua, dari Metro TV dan StandUpindo. Dari Metro TV itu terdiri dari dua produser, yaitu produser saya dan produser Stand Up Comedy-nya sendiri. Sedangkan untuk StandUpindo-nya itu terdiri dari komunitas StandUp daerah. Bisa dibayangin dong berapa banyaknya. Di event besar ini tuh banyak banget perform dari para comic, walaupun saya nggak tahu mereka itu siapa saja. Sebenarnya saya tuh nggak begitu paham tentang Stand Up Comedy, karena baru pertama kali turut bergabung dalam program ini. Istilah baru yang saya tangkap adalah kata "pecah", yang menurut saya sendiri itu artinya adalah penonton bersorak. Tapi nggak tahu kalau artinya salah, mohon dimaklumi.

Persiapan event ini begitu menguras tenaga dan waktu menurut saya. Ini diambil dari pengalaman saya saja selama event ini, karena dari Jumat saya sudah mulai menginap di lokasi (Senayan) hingga Minggu padahal disediakan Hotel. Di malam pertama kami berlima menginap di Senayan. Namun di hari kedua hanya bertiga. Yang menurut saya paling sulit saat itu adalah kamar mandi (toilet). Mengapa? Bukan karena nggak ada, namun sedikit horor dan kotor. Tapi bagaimana pun saya tetap menyempatkan untuk mandi di sana.

Terlepas dari rasa lelah selama di sana, yang pasti banyak hal berharga yang dirasakan. Mendapatkan kenalan baru, menambah teman, mengakrabkan, dan yang pasti menambah pengalaman. Tapi satu hal yang kurang dari dampak acara ini adalah kurangnya hari libur. Saya cuma mendapatkan pengganti libur di hari senin, dan hari selasanya saya masuk. Itu merupakan sesuatu yang sangat... menyedihkan :(


Salam blangkon...


About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun