Senin, 28 Oktober 2013

Kuliah atau Kerja?




Kalau disuruh untuk memilih kedua pilihan antara kuliah dan kerja, apa pilihan kamu? Itu rasa yang aku alami selama beberapa hari. Aku sebelumnya pernah memposting beberapa tentang kuliah. Kali ini aku coba menulis kembali tentang kuliah dan kerja, tapi bedanya kali ini aku harus dihadapkan oleh pilihan. Dimana aku harus memilih satu diantaranya.

Jujur, aku tidak bisa memutuskan pilih yang mana. Mengapa harus memilih? Jadi sebenarnya aku waktu itu dihadapkan oleh pilihan yang sulit. Tempatku bekerja memintaku untuk memutuskan memilih kerjaan (teknik - ikatan dinas) atau kuliah. Benar-benar aku bingung saat itu, hampir seminggu aku dikasih waktu untuk berpikir. Hampir teman kerja, aku mintai pendapat mereka. Aku tidak mau salah langkah yang berdampak ke depannya bagi aku, karena kuliah dan kerjaan bagiku saat ini adalah suatu hal yang penting.
Walaupun bingung, tapi aku sempat kepikiran untuk berhenti kuliah sementara (cuti) demi karir. Tapi sayangnya keputusan itu belum bulat, tak tahu kenapa masih belum berani aku mengambilnya. Hampir seminggu pikiran ku penuh dengan pilihan itu.

Aku selalu mencoba mencari celah dan jalan agar aku bisa menentukan pilihan yang tepat. Tapi tetap saja jalan itu belum bisa ku temukan.
Entah bagaimana, pada hari itu aku mendapatkan jalan/solusi. Aku dikabarkan memiliki pilihan lain selain ikatan dinas. Pilihan itu dimana aku tak ada larangan untuk lanjut kuliah, nama projeknya Production Crew (PKWT). Jujur sempat kaget tapi senang karena mungkin ini jawaban dari Yang Kuasa buatku. Walaupun aku sempat bingung karena ada pilihan baru lagi dan aku menganggap mengapa seperti sebuah mainan yang asal pindah-pindah saja.

Akhirnya aku memilih untuk jalur Production Crew. Kerjaannya tidak jauh berbeda dari kerjaan yang dulu, aku hanya berubah di covernya saja. Dan aku hari itu juga menandatangani kontrak dan foto untuk ID. Aku bisa mengambil pelajaran, "Tuhan tidak tidur, Dia hanya ingin melihat seberapa usaha dan tangguhnya aku untuk menerima level ini. Karena untuk naik kelas/level, pasti harus ada ujiannya."

 
Salam blangkon...


About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun