Senin, 05 Mei 2014

Arsitek dan Televisi


Arsitek, itulah kata yang menjadi impian ku dalam hidup ini yang tak tercapai. Menurut ku menjadi seorang arsitek iu sesuatu hal mewah, keren dan menyenangkan. Mengapa aku katakan menyenangkan? Karena aku mengganggapnya sesuatu yang hebat dari sebuah imajinasi, gambar sampai proses pembangunan. Dan pastinya apabila bangunan itu berhasil dibangun pasti sangat menyenangkan secara kepuasan pribadi.

Istilah arsitek seringkali diartikan secara sempit sebagai seorang perancang bangunan, adalah orang yang terlibat dalam prencanaan, merancang dan mengawasi kontruksi bangunan, yang perannya untuk memandu keputusan yang memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam sisi astetika, budaya, atau masalah sosial. Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang ilmu arsitektur, ahli rancang bangun atau lingkungan binaan.

Nah itu sedikit pengertian apa sih arsitek itu. Aku dulu pernah mau kuliah ngambil jurusan arsitek, namun dari beberapa universitas yang aku coba ikuti tesnya aku selalu gagal untuk masuk jurusan arsitek dan akhirnya aku pun beralih ke jurusan lain yaitu broadcasting yang kini sedang aku geluti.

Aku mungkin kalau boleh dibilang masih ingin menjadi seorang arsitek, tapi itu hanya keinginan yang tak sampai. Aku kini bekerja di stasiun penyiaran televisi, aku sempat mendapatkan program di televisi untuk program rumah. Entah darimana asalnya aku bisa mendapatkan program itu yang pasti saat itu aku senang karena walaupun aku belum bisa menjadi seorang arsitek namun aku bisa menikmati setiap rumah public figure yang unik dan seru bagiku. Rumah itu istana, memang benar bila dikatakan seperti itu. Karena aku merasa rumah atau bangunan itu punya sisi keunikan dan cerita tersendiri bagi pemiliknya.


Salam blangkon...



About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun