Senin, 18 Juni 2012

Dance Amatiran



Buka-buka file lama ternyata mengingatkan ku pada salah satu moment itu. Moment masa SMA sih sebenarnya, dimana saat itu kami sedang ujian praktek seni tari. Kebetulan aku punya rekaman video performace khususnya untuk kelompok ku yang dinamakan Changcut Boelux.hha... coba saja bisa dilihat nih.




Jadi setiap kelas itu dibagi 3 kelompok dance, kira-kira setiap kelompok ada 13-15 orang. Jadi bisa dibayangkan ya, gimana rusuhnya anak-anak SMA saat itu. Memang benar, susah rasanya ngatur satu per satu dari tiap anggota yang memang masih labil. Jadi nggak salah kalau memang banyak berantemnya dibandingkan akurnya.

Aku rasa sih dance kelompok ku ini memang bagus dibanding yang lainnya. Nggak salah dong kalau gurunya menobatkan kelompokku sebagai Best Performance dan Favourite Costum. Wah senangnya... Padahal kelomok kami itu dirasa dengan biaya yang murah, cuma patungan sebesar 2500 rupiah untuk biaya buat kostum saja. Tadinya sih kita mau beli kostum, cuma karena tidak menemukan jadinya kita ganti yang lain. Dan nemulah dengan konsep Bon Jovi “hitam putih” kami membuat kostumnya. Kami mengumpulkan masing-masing anggota satu kaso putih. Lalu kita balik, kaos bagian dalam berada di luar dan bagian luar ada di dalam. Setelah itu kita bentuk dengan menggunakan lakban warna hitam membentuk dasi dan tali kodok. Dan jadilah keren dan kreatif...

Pokoknya seru mampu berpikir kreatif itu, nggak perlu mahal yang penting berani beda.


Salam blangkon...


0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun