Senin, 21 Januari 2013

Bulan dan Bintang



Dua benda terang itu pasti suka pada lihat di malam hari. Berbentuk bulat dan bersinar kalau kita lihat, tapi entah bentuk aslinya seperti apa.
Bulan dan bintang tampak tenang di malam hari. Sinarnya di tengah-tengah kegelapan begitu mempesona. Di tambah dengan suara kodok, jangkrik dan binatang malam lainnya. Aku rasa itu begitu kontras.

Bulan, bentuk bulan maupun sabit yang sering ku lihat. Tampak indah namun terkadang tampak mengerikan. Indah karena cahayanya dan bentuknya yang begitu sempurna jika di malam hari. Itu mengapa aku suka melihat bulan di malam hari. Begitu tenang, damai dan memberikan aroma malam yang segar.

Bintang, bentuknya yang tak tahu seperti apa namun bila ku lihat bentuknya hanya terlihat bulat atau terkadang seperti kerlipan-kerlipan cahaya. Jumlahnya begitu dan sangat banyak di luar sana. Berbeda dengan bulan yang hanya satu. Dengan banyaknya bintang di sana membuat cahaya kecil di tengah gelapnya langit menjadi sebuah pemandangan yang menyenangkan. Aku suka juga melihat bintang-bintang dan mengamatinya. Walaupun bintang di daerah ku jarang dan bahkan hanya terlihat beberapa.

Mengapa bulan dan bintang begitu menarik perhatianku di malam hari. Aku rasa seperti menemukan kedamaian dengan melihat perpaduan langit di malam hari. Suasana dingin dengan terangnya perpaduan bintang dan bulan. Aku suka dan sangat suka dengan pemandangan itu. Aku pun pernah melihat bintang jatuh kalau kata orang bilang. Sejak saat itu aku makin penasaran dengan bintang jatuh.

Andai saja aku diberikan kesempatan oleh Tuhan untuk melihat pemandang langit malam yang indah, pasti aku akan senang sekali dan akan ku ingat moment itu. Semoga aku bisa melihat pemandangan langit yang hebat.


Salam blangkon...


0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun