Minggu, 13 Januari 2013

Maaf Atas Telepon



Aku sebenarnya takut ia marah karena semalam aku hubungi melalui telpon dengan menggunakan identitas orang lain. Hmm... Sebenarnya aku bukan mau iseng atau apapun, aku cuma mau menghubunginya.

Mungkin memang aku salah karena mengapa tak dari awal aku berterus terang akan identitasku. Namun aku malah menggunakan identitas temannya.

Waktu itu aku mencoba menelpon dia. Saat dia mengangkat telponnya, aku menyebutkan namaku Danu. Namun karena dia kurang yakin dan tidak percaya jika itu aku, makanya aku menyebutkan nama yang terlintas saat itu temannya, Alpin.

Dengan nama Alpin itu dia lebih percaya. Akhirnya kita ngobrol-ngobrol cukup lama. Dan sampai kita mengakhiri telponnya.

Di akhir telponnya aku tetap tak menyebutkan namaku. Karena ku rasa dia tak yakin kalau aku yang telpon. Sampai aku lihat twitter dan di situ ada dia yang mentweet menanyakan kepada Alpin. Lalu dia pun nggak lama sms aku yang menceritakan kalau Alpin tadi nelpon dan ngejailin ngaku-ngaku jadi Danu. Akhirnya aku memberitahu dia kalau yang menelponnya tadi itu aku bukan Alpin.

Di sini bukannya mau ngejailin atau bagaimana. Sebenarnya dari awal aku sudah menyebutkan namaku dan karena dia tak percaya, akhirnya aku asal menyebutkan nama dan sayangnya dia percaya :(

Mungkin aku mau minta maaf saja kalau memang aku salah dari kejadian menelpon semalam. Dan mau meyakinkan lagi, kalau yang menelpon itu aku bukan siapa-siapa...


Salam blangkon...


0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun