Mungkin satu kata ini sering didengar baik di dunia
pendidikan maupun kerja. Kali ini aku bukan mau ngebahas tentang senior di
dunia pendidikan. Melainkan senior di sebuah dunia kerja.
Mengapa aku ingin ngebahas ini? Mungkin aku cuma mau sharing
saja bagaimana senior itu kerja. Aku saat ini masih bekerja di sebuah media
televisi. Dimana aku menjadi bagian dari tim produksi. Dan di tim produksi itu
sendiri bukan hanya aku, namum beberapa rekan lainnya.
Diantara tim produksi programku itu hanya aku yang junior.
Aku bukan tidak suka jadi junior, namun aku yakin dunia itu berputar dari
junior bisa menjadi senior. Kalau aku melihat kedudukan seorang senior itu
seakan enak. Mengapa? Karena aku merasa mereka selalu melimpahkan kerjaan
kepada junior. Namun apa semua senior seperti itu? Aku rasa tidak dan
tergantung bagaimana sikap keprofesionalitasan dari pribadinya.
Sebenarnya aku mengalaminya sendiri, bagaimana tugas dan
tanggung jawab masing-masing sudah dibagikan dan ditunjuk oleh Bos (Produser),
namun senior tak menjalankannya melainkan selalu mengandalkan tenaga sang
junior. Padahal pekerjaannya itu simpel dan mudah yang tidak membutuhkan waktu
dan tenaga banyak.
Melimpahkan pekerjaan yang seharusnya itu menjadi tanggung
jawab senior kepada junior itu sudah hal biasa. Biasanya dengan alasan agar
terbiasa dan bisa. Sebenarnya alasan itu bukan alasan utama. Yang paling utama
adalah malas.
Bagiku selagi itu masih bisa dikerjakan kenapa tidak
dikerjakan. Mengapa harus melempar pekerjaan ke orang lain. Terkecuali ada
kendala yang membuat sang senior itu benar-benar tak mampu mengerjakannya. Lalu
bagaimana jika sang junior melemparkan pekerjaannya atau halusnya meminta
tolong bantuan kepada senior? Bagaimana ya respon dari sang senior? (mengangkat
bahu)
Salam blangkon...
0 komentar :
Posting Komentar