Senin, 16 September 2013

Sepatu Skate



Kamu punya sepatu favorit? Atau ada sepatu yang sering dipakai setiap harinya? kalau tidak ada pun tak masalah. Aku cuma mau share saja, kalau tadi sempat menanyakan sepatu yang sering dipakai. Aku akan jawab, Ya, aku punya itu.


Sepatu Skate Converse ini aku beli pas aku di Jogja tepatnya di Malioboro Mall, saat itu aku sedang semester III (kalau tidak salah). Aku beli bersama teman-teman kampusku. Aku memang sudah mengincar sepatu skate ini. Memang klasik, namun aku suka. Setelah aku beli, sepatu itu selalu menemani keseharianku kemanapun ku melangkah..

Warna sepatu ini aslinya hitam. Entah mengapa lama-kelamaan warnaNya berubah menjadi hijau. Loh kok bisa? Aku juga tidak tahu kenapa. Yang jelas aku tetap suka dengan sepatu ini. :)

Hingga akhirnya sepatu ini sekarang telah menampakan kerusakannya. Mungkin sudah lama juga sepatu ini menemaniku. Tapi walaupun keadaannya rusak, aku masih saja memakainya. Karena aku masih nyaman. Semoga nanti aku bisa beli yang baru dan mempensiunkan sepatu skate ini yang telah bersamaku selama kurang lebih 3 (tiga) tahun. :)


 Salam blangkon...


Bekerja Sesuai Porsi



Jika mendengar kalimat sesuai porsi, pasti enak didengar. Baik itu porsi makan, porsi tidur, porsi waktu maupun porsi bekerja. Kalau kali ini aku mau nulis tentang bekerja yang sesuai dengan porsi kita. Maksudnya sesuai dengan porsi kita ini bukan sesuai kemampuan kita, namun aku lebih menekankan ke arah apa yang menjadi kewajiban kita.

Bekerja sesuai porsi itu bukan berarti kita tidak mampu dihal lain atau apa. Tapi lebih menjalankan apa yang harus kita kerjaan. Jangan sampai kita mengambil porsi orang lain, tapi porsi kita sendiri malah berantakan. Nah itu yang parah dan jangan sampai terjadi.

Aku bukan tipe orang yang mau fokus di satu kerjaan saja, dalam arti aku ini tipe orang yang ingin berkembang. Tapi jika aku ditugaskan untuk fokus di satu bidang saja, aku pun tak menolak karena itu kerjaan yang dipercayakan kepadaku. Bukan berarti aku nyaman akan kerjaan tersebut, namun aku ingat ini adalah kepercayaan jadi harus dijalankan.

Kalau kepercayaan sudah diberikan, pastinya akan kita jalankan dengan penuh keyakinan. Berbeda dengan kerjaan yang tidak diberikan kepercayaan, itu jauh berbeda. Mungkin atasan akan merasa kurang puas akan hasil yang kita kerjakan, atau malah atasan menjadi tidak percaya lagi bila kita kerjaan hal yang bukan porsi kita. Jadi, kerjakan saja apa yang menjadi porsi kita hingga selesai. Lalu biarkan porsi lain dikerjaan oleh orang yang telah diberi kepercayaan tersebut. Jangan sampai ingin niat membantu malah kamu yang kena batunya, tapi bukan berarti tidak mau saling tolong menolong. Kalimat terakhir yang pas adalah kerja sesuai porsi itu enak dan bertanggung jawab. :)


Salam blangkon...

Kamis, 05 September 2013

Menikmati Pekerjaan



Kadang naik, kadang turun mood kita dalam bekerja. Mau nggak mau pasti kita tetap harus profesional sama kerjaan walaupun moodnya lagi drop. Itu yang susah. Gimana ya kira-kira caranya agar kita menikmati pekerjaan kita walaupun dalam kondisi yang sebenarnya nggak nyaman.

Aku bukan orang yang pandai berbagi tips, di sini aku cuma mau berbagi cerita saja caranya sedikit menikmati kerjaanku. Aku juga termasuk tipe orang yang bekerja sesuai mood. Kalau moodku lagi drop, ya itu susah sekali untuk ngelangkah. Aku kadang kalau lagi dalam posisi seperti itu, aku coba cari-cari caranya gimana aku bisa menikmati perkerjaan.

Ketika aku dikasih kerjaan A, padahal aku ingin kerjaan B. Itu yang cepat sekali membuat moodku drop. Sampai akhirnya aku sadar, buat apa aku ngelakuin hal yang bukan kerjaan dan tanggung jawabku. Dalam arti, lebih baik aku kerjakan tanggung jawabku sampai selesai dan istirahat seusai itu. Biar kerjaan lain itu menjadi tanggung jawab yang lain pula. Its so simple. Bukan nggak mau membantu, tapi yang terpenting kerjakan apa yang menjadi tanggung jawab kita. Dan cara itu saat ini terbukti ampuh. Fokus, tegas, santai, tepat waktu dan menyenangkan, itu yang ku rasakan.


Salam blangkon...


Senin, 02 September 2013

Foto Kuning Metro TV

Firman, Rosi, Danu. (kiri-kanan)

Firman, Rosi, Danu. (kiri-kanan)

Firman, Rosi, Danu. (kiri-kanan)

Firman, Rosi, Danu ekspresi apa itu. (kiri-kanan)

Firman, Rosi, Danu ala melet ;p (kiri-kanan)

Rosi, Mba Opie, Firman, Arif. (kiri-kanan)

Siapa itu?hha Boski, Mba Opie, Rosi, Firman. (kiri-kanan)

Salam blangkon...


Foto Tim Produksi Metro TV

Crew Produksi Metro TV

Crew Produksi Metro TV

Crew Produksi Metro TV

Crew Produksi Metro TV

Danu, Awe, Hendra, Rosi, Fendi, Gacek (kiri-kanan).

Hendra, Gacek. Danu. (kiri-kanan)

Crew Produksi Metro TV

Crew Produksi Metro TV

Crew Produksi Metro TV

Danu, Gacek, Rosi, Nisa, Awe. (kiri-kanan)

Danu ikut foto dibelakang Rosi ;)



Salam blangkon...


Dislike


Hal-hal inilah yang aku nggak suka.

  • Aku nggak terlalu suka pantai, tapi aku sunset. Mengapa? Aku juga kurang tahu mengapa aku nggak suka pantai, mungkin awalnya berasal dari berita banyak yang menjadi korban keseret ombak, mungkin. Apa karena aku nggak bisa berenang atau membayangkan kalau pas lagi berenang ada makhluk aneh di laut. Yang jelas aku nggak begitu suka akan pantai.

  • Ular, hmm... Makhluk ini begitu membuat ku merinding. Aku juga kurang paham mengapa tidak suka. Apa karena lingkungan rumah ku dulu banyak / sering ngelihat ular, bahkan sampai dibunuh. Jadi aku sekarang nggak suka ular, lebih ke arah takut tepatnya.

  • Kalau ini berhubungan dengan dunia Gaib, aku takut sama pocong. Apapun filmnya kalau ada penampakan pocongnya aku merasa seram dan langsung tutup mata. Rasanya itu seram banget dibandingkan dengan setan luar negeri. Untuk setan Indonesia satu ini emang paling seram deh.

  • Kue Sus, aku nggak suka kue sus. Padahal enak ya bagi sebagian orang. Tapi aku ngerasa biasa saja. Kuenya sih enak, tapi aku nggak suka baunya. Aku sih kalau disediain bisa saja aku makan, tapi hanya sebatas dikunyah belum tentu sampai aku telan karena baunya tidak enak.

 Salam blangkon...

About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun