Senin, 02 September 2013

Kuliah Mandiri



Alhamdulillah, itu kata yang pas untuk menggambarkan apa yang ada di diri ini ketika melihat saat ini aku sedang lanjut kuliah S1. Kuliah kali ini aku lebih menghargai waktu dan kesempatan kuliah. Mengapa? Karena sesuatu yang berasal dari keringat sendiri itu lebih kita hargai secara pribadi.

Ya, aku sebut ini sebagai kuliah mandiri dimana aku harus memikirkan masalah dana kuliahnya secara mandiri. Bagaimana pun juga aku saat ini sudah bekerja, jadi aku punya tanggungjawab dalam membiayai kehidupanku terlepas dari orang tua.

Saat menulis ini aku telah menyelesaikan satu semester dengan hasil yang memuaskan bagiku. Dan aku merasa itu hasil yang nggak sia-sia selama ini. Kadang aku berpikir jika aku nggak lanjut kuliah, pasti aku bisa nabung untuk ke depan dan bisa membeli barang-barang yang aku mau. Tapi aku coba menahan, bagaimanapun juga pendidikan itu sebuah investasi yang mahal. Karena untuk saat ini pendidikan sudah punya taraf yang tinggi untuk menjadi syarat kerja.

Sebenarnya banyak yang menilai kalau aku kuliah selama ini pakai dana orang tua. Padahal itu salah, aku selama ini membayarnya dengan hasil kerja ku. Walaupun kerja ku saat ini belum nyaman untuk membagi untuk keperluan yang banyak. Aku nggak tahu apa penilaian teman-temanku mengira aku masih dibantu orang tuaku. Mungkin itu karena aku anak terakhir. Tapi aku hargai semua penilaian orang terhadap ku. Disini aku cuma mau bilang kalau aku saat ini bangga dengan diriku dan orang tua yang sudah mendukung. :) #keep smile


Salam blangkon...


0 komentar :

Posting Komentar

About Me

Foto Saya
Danu Arianto
Hai... Aku memanggil diriku sendiri dengan sebutan DNA. Asalnya sih dari namaku sendiri (D)a(N)u (A)rianto. Walaupun terkesan maksa, tapi lumayan banyak yang inget sama ID-ku ini :D jadi panggil aku DNA... Namaku Danu, kalau kata mamahku. Nama Danu itu diambil dari nama salah satu tokoh peran sandiwara yang dulu masih lewat Radio, namanya Kaman Danu. Mamahku dulu suka sama cerita drama tersebut. Maka pelampiasannya itu lari ke namaku, Danu. :)) Mengapa aku memakai kata Blangkon? Ya mungkin itu jadi pertanyaan tersendiri. Di sini aku juga menjabarkan dikit mengapa aku memilih kata itu. Blangkon itu kan sebenarnya penutup kepala seperti topi, tapi versinya orang-orang Jawa. Nah, berhubungan dengan orang Jawa. Saat aku membuat blog ini, aku sedang berada di DI Yogyakarta. Kan blangkon itu sendiri menjadi ciri khas Jogja. Bentuknya pun unik dan elegan bila dipakai. Oleh karenanya aku memilih nama Blangkon. Blangkon itu penutup kepala pria khas Jawa dan DNA itu asal namaku. Jadi, Blangkon DNA itu cerita ala Danu yang menjadi ciri khas tentang kesehariannya yang unik. :)
Lihat profil lengkapku








Terima Kasih - Thank You - Matur Nuwun